Bila hari ini kamu berpikir bahwa tanggungjawab menjadi seorang bapak adalah mencari nafkah kepada keluarganya. Maka, ada baiknya kamu membaca kisah ini. Kisah ini akan menjungkirkan balikkan pendapat mu terhadap sekadar mencari nafkah siang malam saja. Namun ada hal paling esensial yang semestinya telah kamu lakukan jauh sebelum memiliki anak dan keluarga.
Suatu hari seorang lelaki tua mengeluh kepada Umar bin Khattab tentang perilaku buruk anaknya kepada dirinya. Lantas Umar bin Khattab keheranan "bagaimana mungkin seorang anak bisa berlaku buruk kepada orangtuanya?" Tanya Umar.
"Ya, dia berlaku kasar kepada ku di saat aku sudah tidak lagi kuat seperti sediakala" kata si lelaki tua tersebut.
"Apa yang sudah kamu lakukan semasa kamu muda dulu terhadap anak-anak mu, wahai si fulan?" Umar bertanya lagi, mencoba menyelidik
Maka si lelaki tua itu menceritakan berbagai macam kehidupannya. Yang bekerja siang malam untuk keluarganya, selayaknya kebanyakan orang.
Tak cukup puas dengan jawaban lelaki tua tersebut. Kembali, Umar bin Khattab bertanya, "apakah kamu mencarikan Ibu baik-baik untuk anak ini?" Tanya Umar,
"La (tidak)" kata si lelaki tua ini, dia pun mulai mengeluhkan sikap dan perangai istrinya yang dia nikahi, semua aib-aibnya, keburukan sikapnya, perlakuannya, dan segala macam kekurangan istrinya.
Mendengar hal itu, Umar pun bertanya lagi, "apakah kamu memberi nama anak ini dengan nama yang baik-baik? Atau nama panggilan kepada dengan nama yang baik-baik?"
"La (tidak). Aku memiliki nama panggilan untuknya, "Kadal Gurun". Aku akan memanggilnya dengan panggilan tersebut, saat dia melakukan hal yang salah dan aku suka memanggilnya dengan panggilan tersebut bahkan saat dia tak berbuat salah. Nama itu menjadi nama yang pantas untuk kelakuan dirinya seperti kadal gurun"
"Apakah kamu pernah mengajari anaknya baca Qur'an?"
"La (tidak), aku terlalu sibuk untuk mengurusi pekerjaan ku di luar rumah, hingga tak punya sedikit waktu untuk mengajarkan dia Qur'an. Aku bekerja siang dan malam untuk menafkahi keluarga ku. Namun lihat, lihat apa yang telah diperbuat anakku ini! Dia mendurhakai ku saat aku sudah tak lagi muda. Dia tak menghormati ku. Kata-kata ku mental di kupingnya, nasehat-nasehatku tak terdengarkannya! Lihat, duhai Amirul mukminin. Lihat perlakukannya kepada ku!"
Mendengar hal itu, Umar bin Khattab, menyebutkan bahwa Hak seorang anak yang semestinya di dapat dari bapaknya adalah.
1. Jauh sebelum si anak lahir, bapaknya memiliki kewajiban untuk mencarikan istri yang baik.
2. Kewajiban seorang bapak kepada anaknya setelah dilahirkan adalah diberikan nama yang baik-baik, memiliki nama panggilan yang baik-baik
3. Saat anak tersebut mulai tumbuh, kewajiban seorang bapak adalah mengajarkan anaknya baca Qur'an.
"Apakah kamu telah melakukan ketiga hal tersebut kepada anakmu? Bagaimana mungkin seorang memberikan kewajibannya untuk berbakti kepada orang tuanya, sedangkan haknya sebagai seorang anak tak pernah dia dapatkan semasa hidupnya?"
----------------
Penulis merupakan seorang pedagang buku online di Kafeinbuku. Selain itu tulisan-tulisan yang lain seperti serial Ibrahim bisa kamu baca di sini. Serial Sahabat bisa kamu baca di sini.
----------------
Komentar
Posting Komentar