Biasanya orang dulu sering jadikan malam Jum'at itu malam yang agak religius. Ngaji agak lama selepas sholat Isya atau putar pengajian via mp3. Setidaknya, itu yang biasa dilakukan di beta rumah. Tapi semalam, atau lebih tepatnya sudah dua malam ini, entah suara konser musik itu dari mana, tiba-tiba yang Beta dengar saat lagi baca bukunya Panji Pragiwaksono di beranda belakang rumah adalah dengar orang lagi karaoke lagu dangdut dengan volume suara konser yang agak kencang. Tentu yang salah bukan lagu dangdutnya, melainkan si opnum yang entah dari belantara hutan mana tengah malam putar lagu dangdut. Beta menyudahi membaca dan masuk ke dalam rumah, ke dalam kamar. Beta kemudian berkesimpulan bahwa, masih ada di dunia ini, orang-orang yang mengadakan konser musik malam-malam cuma buat putar lagu dangdut dan suaranya jelek banget, sumpah. Dangdutnya gak salah, opnumnya gak salah, suaranya yang salah! Semua orang, semua rumah dan orang dalam rumah punya budayanya masing-masing, punya tabiatnya masing-masing, dan tabiat orang yang putar lagu dangdut dan konser itu suaranya jelek. Beta dapat tiga hal buruk.
1) Kehilangan imaji Beta soal malam Jum'at yang religius dengan orang entah dari belantara hutan mana putar lagu dangdut2) Beta kehilangan mood membaca bukunya mas Panji
3) sumpah, suara saat lagi konser via karokean itu jelek banget, dan sampah banget.
Selamat hari Jum'at, semoga tetap waras
Komentar
Posting Komentar