Kehidupan kesusksesan seseorang tidak ditentukan dari seberapa manis dia mengecap kehidupan, melainkan seberapa pahit hidup yang telah dia telan bulat-bulat.
Dia lahir pada September 1890 di Amerika Serikat, di usianya yang ke 5 tahun, orangtuanya meninggal. Dia juga sempat kehilangan masa-masa emas dunia sekolah, lebih tepatnya pada usianya 16 tahun. Dari kehidupan luntang-lantung itu, dia berusaha untuk bekerja menjadi buruh kasar serabutan dan pada saat itu dia sudah 4 kali mendengar teriakan pemecatan. Seperti pemuda ngehek pada umumnya, dia juga berkeinginan mengubah nasib hidup dengan menikah. Persis bukan dengan kamu, menikah dengan harapan bisa mengubah hidup. Namun, setelah punya anak satu dan hidup dengan sangat susah menjadi kontraktor, istrinya kemudian berinisiatif untuk pergi meninggalkan Sanders dengan membawa anaknya. Kepergian tersebut pun bukan pukulan pertamanya yang harus dia telan di usia sangat muda, melainkan juga, pekerjaannya sebagai kontraktor amburadul dan dia gulung tikar bin merugi. Dia lagi-lagi gagal dalam hidup yang begitu nelangsa. Sanders lantas memutuskan untuk masuk Militer dan tak lama dari situ, dia dikeluarkan dari Militer. Sanders kemudian bekerja pada sebuah kedai di mana dia manjadi tukang cuci piring dan belajar memasak.
Sanders Titik Balik Yang Mengubah Hidupnya.
Rupanya, pada kedai kopi tersebutlah, seorang Sanders akhirnya bertahan lama bekerja ditempat tersebut. Dia juga berupaya untuk membawa pulang anak dan istrinya untuk tinggal, memulai kehidupan baru. Pekerjaan di kedai kopi tersebut pada akhirnya mengajarkan Sanders menikmati dunia memasak hingga usia 65 tahun barulah dia berhenti bekerja. Di usia tersebut pun tak lantas membuat Sanders tua merasa hidup aman-aman saja. Melainkan sebaliknya, sebuah surat sederhana dari pemerintah Amerika memasukkan Sanders dan keluar sebagai manula yang hidup di bawah standar pendapatan Amerika kala itu. Dia diberikan dana sekitar 108 Dollar sebagai kompensasi dana pensiun bagi para manula "miskin". Kenyataan tersebut memukul hati Sanders, bahwa negara pun menganggapnya sebagai orang yang hidupnya nelangsa. Dari situ, Sanders mencoba untuk mengakhiri hidupnya yang buruk tersebut secepatnya. Namun apa yang terjadi?. Di bawah pohon dengan secarik kertas, Sanders hendak menuliskan kata-kata terakhir sebelum dia bunuh diri. Namun pada sejurus menit kemudian, Sanders tersadar bahwa dia punya satu pekerjaan yang dianggapnya sukses, yakni memasak. Dia merasa bahwa dia sanggup memasak dan menurutnya masakannya termasuk enak.
Info grafik Bastorydolo |
Dengan modal sekitar beberapa dollar, Sanders kemudian menguji cobakan ayam goreng buatannya itu. Dia mulai keliling berjualan ayam goreng tersebut dari pintu ke pintu, dan mengalami penolakan 1008 kali. Baru pada pintu ke 1009 ayahnya laku. Dia pun mulai meracik bumbu rempah yang terus disempurnakan, disempurnakan hingga sempurna untuk menjadi bumbu rahasia Sanders. Selain itu dia pun mempelajari metode memasak agar ayam tetap guruh dan tak terlalu berminyak, membuat bumbu rahasia tetap terasa dan bau ayam tersebut tetap mewanti, hingga si pembeli ayam tersebut akan ingat bahwa mereka membeli dan mengenal ayam goreng buatan Sanders.
Baru pada, 88 tahun Sanders dengan telaten akhirnya mewaralabakan ayam gorengnya tersebut yang dapat dinikmati oleh banyak orang di Kentucky. Kita kemudian mengenal ayam goreng buatan Sanders dengan nama paling populer KFC (Kentucky fried chicken).
Well, inti dari kisah ini sebenarnya hendak menunjukkan bahwa, sering banget kita, suka melihat sisi buruk hidup kita dari satu sisi paling gelap. Padahal, bila kita hendak melihat sedikit saja sisi terang hidup kita, boleh jadi kehidupan kita akan benar-benar terang.
Komentar
Posting Komentar