Suatu hari, Ali bin Abu Thalib datang kepada nabi dan mengabarkan kematian ayahnya.
"Ya, Rasulullah, ayahku meninggal"
"Pulanglah dan kuburkan dia"
"Tapi dia seorang musyrik, ya Rasulullah!"
"Pulanglah dan kuburkan dia. Dan janganlah kamu melakukan apapun setelah menguburkannya kecuali mandi usai menguburkannya. Maka datanglah kepadaku kemari"
Mendengar hal itu, Ali pun pergi menguburkan jenazah ayahnya bersama keluarga yang lain. Setelah itu, dia mandi dan tak berbicara dengan siapapun, tak melakukan apapun kecuali mendatangi nabi dikediamannya.
Saat sampai di rumah nabi, nabi sedang berdo'a. Mendo'akan ayah Ali. Mendengar do'a-do'a nabi, Ali agak tidak menyukai do'a-do'a tersebut.
--------------
Pada fragmen yang lain. Suatu hari, paman nabi meninggal, pelindung nabi, penjaga nabi, pembela nabi; Abu Thalib. Meninggal dalam keadaan masih musyrikin. Belum memeluk Islam. Setelah beberapa kali, membimbing Abu Thalib untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, namun kemudian dicegat oleh pembesar-pembesar yang lain. Tubuh Abu Thalib begitu terkulai lemas di pembaringan dalam keadaan sakit.
Dengan mata yang sembab, Rasulullah balik ke rumah dan mendo'akan kelapangan hidup Abu Thalib. Dan mendapatkan kemurahan ampunan, kebaikan di surga.
Tak lama setelah itu, wahyu Al Qur'an pun turun, "Sungguh engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi. Tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Dia mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk".
Saya rasa, kamu pun bisa memetik hikmah dari kisah di atas -
---------------
Penulis merupakan seorang pedagang buku di Kafeinbuku. Tulisan yang lain, bisa kamu baca di Pigurafilm
Komentar
Posting Komentar