Saat Chen Zhen membawa Mitsuko Yamada dalam keluarga minoritas China di Jepang. Keluarga minoritas itu menolak Mitsuko. Bagi mereka, pernikahan seorang lelaki China harusnya dengan seorang perempuan China. Bukan dengan orang pribumi Jepang. "Dalam upacara adat, kau nanti tak punya tempat bila kau menikah dengan orang yang berbeda bangsa dengan kita Chen" Sela, salah satu tokoh minoritas china di Jepang itu.
Meski hanya sebuah Film. Saya menangkap sesuatu dari Film garapan sutradara Gordon Chan itu. Ihwal menikah dan status sosial pada masyarakat minoritas yang hidup di perantauan.
Ada dua hal yang harus dijaga oleh para perantau, yakni adat istiadat dan pernikahan. Dengan menikah dalam satu kelompok yang sejenis, mengekalkan generasi yang sama. Menikah dengan orang di luar kelompok seperti membiarkan satu ternak berpindah tempat ke kandang tetangga.
Bila menikah semacam itu kita ibaratkan sebagai hewan ternak. Maka ketakutan si tuan pemilik ternak adalah memindah tangankan domba-dombanya pada peternak lain.
sayang, menikah bukan seperti binatang ternak. Ia lebih sakral dari itu.
Dan Chen tetap mencintai Mitsuko, menikahinya dan hidup seatap meski tak berada dalam keluarga minoritas China ataupun Jepang.
Menikah bukan hanya sekadar menyatukan dua orang berbeda dalam satu pendapat. Namun, menghubungkan dan menyatukan dua orang yang memiliki banyak perbedaan dalam satu ikatan.
--------------
Penulis merupakan seorang pedagang buku online di Kafeinbuku. Tulisannya yang lain bisa kamu baca di Pigurafilm Kompasiana dan Medium.
--------------
Komentar
Posting Komentar