Kamu tahu kisah Salabah? Seorang lelaki ahli Ibadah, yang zakatnya ditolak Rasulullah? Syahdan, Salabah adalah seorang ahli ibadah yang sangat miskin. Dia hanya memiliki satu pakaian untuk ibadah. Salabah pernah meminta Rasulullah untuk mendo'akannya menjadi orang kaya, biar kemelaratan jauh darinya. Namun Rasulullah menolak, bagi Rasulullah, lebih bagus Salabah hidup melarat, karena kemelaratan itulah Salabah masih bisa beribadah kepada Allah. Salabah bergeming, berkali-kali Salabah mendesak Rasulullah untuk mendo'akannya. Dalam banyak pertemuan dan berpapasan, Salabah mendesak hal yang sama, hingga Rasulullah pun mendo'akannya.
Singkat cerita, Salabah kemudian mendapat sepasang kambing. Kambing-kambing tersebut ternyata mengubah nasib melarat Salabah menjadi lebih baik secara ekonomi. Kambing-kambing tersebut beranak pinang dan gemuk-gemuk. Salabah yang dikenal ahli Ibadah kemudian mulai jarang sholat. Hari-harinya tersibukkan dengan memelihara dan mengembalakan Kambing.
Hingga pada suatu hari, karena jumlah kambing-kambingnya sudah ratusan jumlahnya, dia dikenakan zakat. Zakat tersebut akan didistribusikan kepada si fakir yang lain. Namun, Salabah bergeming, baginya Zakat adalah semacam pajak yang mencoba mengambil keuntungan dari peternakan kambing miliknya. Salabah menolak Zakat.
Tak lama setelah kejadian itu, ayat Alquran pun turun. Tentang ancaman orang-orang yang enggan membayar zakat. Keluarga Salabah mengetahui bahwa ayat tersebut sedang menceritakan Salabah. Maka, datanglah mereka kepada Salabah, menceritakan ayat yang baru diwahyukan kepada nabi. Dengan bergegas, Salabah membawa kambing sebanyak yang dia mampu kehadapan Rasullullah. Namun, Rasullullah menolak Zakat tersebut. Dengan rasa sedih akhirnya Salabah pulang meninggalkan nabi.
Setelah Nabi wafat, Salabah yang telah memiliki kambing bahkan lebih dari dua gunung itu mendatangi Umar bin Khattab yang pada sewaktu tersebut mengantikan Rasulullah sebagai Khalifah. Khalifah Umar pun melakukan hal yang sama kepada Salabah, "Bagaimana mungkin aku akan mengambil zakat mu, sedangkan Rasullullah saja menolak Zakat mu?"
Begitulah, Lur! Seringkali seseorang bisa begitu ta'at dikala susah dan hidup melarat. Namun saat diuji sebagai orang yang beruang, kaya, mentereng, imannya goyah. Terperangkap dalam kamuflase dunia yang sangat. Kemiskinan itu ujian dan kekayaan dengan harta yang berlimpah pun ujian. Keduanya, baik harta yang berlimpah maupun harta yang sempit adalah sama-sama ujian. Yang kaya bersyukur atas kekayaannya dan mendistribusikan kepada yang lain. Sedangkan yang miskin, bersabar atas kemiskinannya.
Kaya bersyukur dan miskin bersabar -
----------------
Penulis merupakan seorang penjual buku di Kafeinbuku, tulisannya bisa kamu baca di medium, kompasiana dan Pigurafilm
----------------
Komentar
Posting Komentar