Suatu hari, Nabi Allah Ibrahim kedatangan tamu yang tak dikenal. Seorang lelaki tua berumur 70-an tahun. Lelaki itu datang meminta makanan di rumah Nabi Ibrahim as. Namun, nabi Allah Ibrahim tak langsung memberi makanan kepada lelaki tua tersebut. Nabi Ibrahim bertanya kepada lelaki tua, "Apakah kamu mempercayai Allah?". Dengan cepat, lelaki itu menjawab bahwa dia ateis, tidak mempercayai Tuhan, tidak mempercayai Allah. Nabi Ibrahim menawarkan agar lelaki tua mengikuti Millah Ibrahim dan akan memberinya makan. Namun, lelaki tua tersebut enggan mengikuti dan memilih tidak meminta makanan dari Ibrahim dan pergi meninggalkan nabi Allah Ibrahim.
Apakah kisahnya, berhenti di sini? Jawabannya tidak, Kawan.
Seketika sesaat setelah Lelaki Tua itu pergi. Allah SWT menegur Nabi Allah Ibrahim, "Wahai Ibrahim, Lelaki Tua itu selama 70 tahun enggan untuk mempercayai Ku, namun Aku tetap memberinya makanan" kurang lebih begitulah redaksi Allah kepada nabi Ibrahim.
Seperti tersadar akan sesuatu. Nabi Ibrahim lantas, memanggil-manggil lelaki tua tersebut. Namun dia telah pergi dan tak terlihat lagi.
Kesimpulan dari kisah sederhana ini, menunjukkan kepada kita bahwa, kita selaku manusia tidak boleh menolak permintaan orang yang sedang meminta pertolongan. Kita tak harus menolaknya karena dia memiliki agama atau tidak, berkulit hitam atau putih, cantik atau buruk, kusam atau necis, rapi atau Kumal, kaya atau miskin. Tidak! Menolong orang tidak melihat hal-hal semacam itu. Menolong lah, semampu yang kita bisa. Atau diam lah sebisa kita bila tidak bisa menolongnya. Jangan hardik dia. Jangan intimidasi dia dengan bahasa, kata dan pertanyaan, meski barangkali orang tersebut adalah seorang atheis -
-----------------
Catatan:
Seri Nabi Ibrahim merupakan 5 Seri spesial yang membahas tentang kisah perjalanan hidup nabi Ibrahim, yang bisa kamu baca di Bastorydolo
Komentar
Posting Komentar