Ia seperti ayahanda-nya, di usia 25, di negeri nan jauh di sana. Di antara padang-padang tandus, pohon-pohon kurma dan rumah-rumah berbentuk kubus itu. Kita sama-sama membaca. Dan terkadang pula mendengar kisah itu diceritakan dari mulut ke mulut, saat masih kecil di surau-surau, di musolah-musolah, dan di masjid-masjid; Bahwa Ia, Muhammad Al Alim, menikah di usianya yang ke-25.
Ayahandanya pun demikian. Abdullah. Abdullah yang menikah dengan Aminah di usianya yang 25. Di kisahkan;
"Qutaylah yang cantik dan berkepribadian luhur itu telah dibuat jatuh hati pada pemuda bernama Abdullah--hingga ia menyampaikan isyarat hatinya kepada pemuda yang ia cintai tersebut: "Jadikan aku istrimu" ungkapnya. Tapi, Abdullah yang pemalu itu, mengatakan hal lain yang membuat Qutaylah terkaget; bahwa ia (Abdullah) akan menikahi Aminah. Seorang perempuan yang hari itu akan dinikahinya".
Dan dari rahim Aminah, baginda nabi Muhammad lahir. Seorang pemuda yang akan tumbuh sebagai pemuda yang pemalu, murah senyum, sholeh, baik hati dan juga amanah, hingga penduduk Mekkah memberi gelar Al Amin, yang dapat dipercaya, kepadanya yang usianya pada saat itu hendak menginjak 25 tahun.
Apakah kau telah menjadi lelaki pemalu, seperti Abdullah dan Baginda Muhammad, di usia 25 tahun? sebuah usia krusial dalam hidup kita!
(catatan: tulisan ini dibuat saat, 21 Juli 2016) -
Komentar
Posting Komentar