Langsung ke konten utama

KESETIAAN DALAM DUNIA KERJA, BARANGKALI SEPERTI SEEKOR ANJING


Dalam OF Mice and Men, John Steinbeck menghidupkan tokoh-tokoh setia yang harus mati diujung pistol semacam Anjing tua milik Candy, dan tentu saja yang paling ironis adalah Lennie. Tapi saya tidak akan menulis tentang keluguan Lennie atau sahabatnya George yang menjadi inti cerita Of Mice and Men. Saya ingin menulis yang lain, tentang Candy dan Anjing tuanya.

Apa jadinya bila di masa muda, kamu adalah pekerja yang tangguh, kuat, rajin, cerdas, sangat diandalkan, namun pada usia tua kamu sudah gak lagi produktif, tak sekuat dahulu, melemah, lambat dan boleh jadi sangat menyedihkan. Hal senada saya pikir kelak akan menimpa semua orang saat telah menua (Lambat, lemah dan pikun), perusahaan-perusahaan akan memensiunkan pekerjanya saat tua. Pekerja tua dianggap tidak lagi produktif, mereka butuh pekerja baru yang masih mudah, gesit untuk kepentingan perusahaan.
Dalam Of Mice and Men; kuat, tangguh dan gesit adalah hal-hal yang digambarkan pada Anjing tua milik Candy dahulu. "Ia (Anjing tua) adalah Anjing yang hebat pada masa mudanya bila kau lihat" Kata Candy menjelaskan pada rekan-rekannya di Barak. Namun, di mata rekan-rekannya, apalah arti hebat bila di masa tua, anjing itu tak lagi hebat dan berganti lambat, bau dan sangat lemah? Carlson dan Slim menawarkan sesuatu pada Candy si tuan anjing itu, yakni meninggalkannya. Candy menolak. Bagi Candy, Anjing tua miliknya adalah anjing setia bahkan saat ia telah tua. Lagipula Candy sudah bersamanya sejak anjing itu masih kecil, dan meninggalkannya dianggap sesuatu hal yang akan membuatnya merasa kehilangan. Carlson memberi pilihan lain, yakni membunuhnya, bila meninggalkan dianggap sesuatu yang membuat Candy akan merasa kehilangan. Candy bergeming, Candy tak mau. Carlson membuat pilihan lagi, bagaimana bila Carlson yang menembaknya, dengan begitu Candy tak harus iba membunuh anjingnya sendiri, bukan!. Dengan gantinya, Slim akan memberi salah satu bayi anjingnya pada Candy, dengan begitu Candy tak kehilangan apa-apa. 
Yang terjadi pada Candy, boleh jadi akan menjumpai kita dalam kehidupan sehari-hari. Meninggalkan atau memelihara adalah pilihan hidup yang akan kita pilih. Namun, bagaimana bila meninggalkan dan mendapat pengganti yang lebih baik? Tentu pilihannya ada di telapak tanganmu. 

Namun bila, pengganti itu sama sekali tak ada. Apakah kita mau mengganti kesetiaan dengan sesuatu yang baru? Relakah kita bersama yang sekarang telah buruk namun tetap bersetia, padahal dahulu dia adalah yang terindah dan setia?

John Steinbeck, menawarkan suguhan menarik dalam Novelet-nya: Of Mice and Men. Kisah yang sederhana, Dan salah satu yang terselip yang saya sukai adalah adegan di bagian antara Candy dan anjing tuanya pada novelet ini. 

Mungkin, bila ingin berkata sedikit jujur namun menyakitkan, kesetiaan dalam dunia kerja, yang digambarkan John Steinbeck barangkali seperti seekor anjing 🐕


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEREMPUAN BUGIS DAN SEPIRING NASI KUNING-

Di kepala saya, saat menyebutkan nasi kuning, entah mengapa yang tergambar dibenak saya adalah seorang perempuan bugis dengan tangan halus menanak nasi. Entah mengapa pula, wajah seorang perempuan Bugis begitu melekat dibenak saya bila menyebut nasi kuning. Tampaknya, imaji perempuan yang halus wajahnya, yang putih kulitnya, yang merah merekah bibirnya dan hitam rambutnya-diikat ke belakang telah melekat dibenak saya. Semenjak kecil, hanya nasi kuning perempuan Bugislah yang seolah melekat seperti halnya prangko yang menempel di selembar surat. Saat membuat nasi kuning, mereka seolah memiliki resep rahasia. Di balik lembut tangan halus perempuan Bugis, terdapat rahasia masakan. Bila orang Padang membanggakan Barandang Bundonyo, dan menjadi tumpuhan kerinduaan dan kenangan bila di rantau. Maka, yang di kenang dari perempuan Bugis adalah sepiring nasi kuning. Tak begitu jelas, apakah yang memperkenalkan nasi yang berwarna kuning ke Maluku merupakan perempuan-perempuan Bugis, ataukah buka

Lucifer, Uang, Bank dan Hutang

Buku karya Lucifer, "Di ambang Kehancuran terbesar ekonomi: Masa lalu Uang dan Masa depan Dunia" terbitan Pustaka Pohon Bodhi, 2007. Menjelaskan bahwa dongeng 5% bunga yang telah digadang-gadang pada tahun 1024 di Inggris dengan digantikannya uang emas oleh uang kertas dan koin pada akhirnya mengubah banyak hal utamanya prespektif manusia akan alat tukar tersebut dan masa depan yang diyakini akan sedikit berbeda. Lucifer, memberitahu bahwa, saat uang kertas dan koin sudah begitu berharga. Manusia sudah begitu terbuai dan bergantung pada uang kertas dan koin, pada akhirnya, uang tersebut akan digantikan dengan bentuk uang digital. Di mana manusia, tidak lagi menggunakan uang kertas dan koin sebagai bentuk transaksi. Bagi Beta, buku yang diterjemahkan oleh Alwie pada 2007 ini cukup menarik. Setidaknya, Lucifer sedang memberitahukan sebuah informasi penting tentang masa depan akan seperti apa. Singkat kata, uang kertas dan koin akan diubah sistemnya, di mana semua itu telah dire

PULANG RANTAU DAN PERTANYAAN YANG SUDAH TIDAK RELEVAN LAGI DITANYAKAN DI ZAMAN SEKARANG -

Bila kamu pulang kampung lalu ada orang tanya ke kamu, "sudah nikah, blm?", "Kerja di mana?", "Punya rumah berapa?" "Anak sudah berapa?" Percayalah, bahwa orang yang bertanya semestinya tinggal dikisaran tahun 1980-an. Dan abadi di sana. Pertanyaan untuk orang merantau sekarang bukan itu, tapi "apa cerita perjalanan mu di rantau?", "Kuliner di sana gimana?", "Kalo dilihat-lihat potensi pekerjaan apa yang rasanya bagus dikembangkan di sana?", "Kehidupan sosial di sana menurutmu gimana?" Itu jauh lebih menyenangkan untuk didengarkan ketimbang cerita soal punya apa di daerah rantau dan pulang pura-pura jadi orang kaya dadakan, jadi senter clas, padahal hidup di rantau belum tentu bahagia, belum tentu juga mudah, ada tuntutan hidup dan gaya hidup yang seringkali terabaikan untuk kita cermati 😁😁 Kita semestinya sudah menanggalkan pertanyaan Materialisme, tentang punya apa, ke pengalaman sosial (social experien