Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

5 Jenis Pekerjaan Untuk Lulusan Pendidikan Sejarah

Terkadang timbul pertanyaan: Kalau selesai kuliah, anak lulusan pendidikan sejarah bisa kerja di mana? Kalau sudah di tanya semacam ini, untuk jawabnya rada-rada sulit bagi yang baru lulus. Ya namanya juga baru lulus. Dan pertanyaan semacam ini, sebenarnya adalah pertanyaan yang membuka pikiran kita lho, iya juga yah, ruang lingkup untuk lulusan pendidikan sejarah apa aja yah? Kan gak lucu kalau setelah lulus kekhawatiran kita sebab gak dapat kerja begitu menakutkan (Wkwkwkw, siapa suruh kuliah 😜). Mmm... Ibarat kata nih ya, kita kuliah itukan harus sesuai dengan segmentasi pekerjaan yang nanti kita geluti. Iya kan? Kita gak sedang kuliah tapi gak tahu kalau selepas lulus kuliah nanti kira-kira kita kerjanya di mana, pekerjaan kita seperti apa, dan pertanyaan sebagainya-sebagainya.  Nah, karena ruang kerja dari disiplin ilmu sejarah dan pendidikan sejarah itu luas banget. Dan tanpa kita sadari, banyak banget peluang kerja yang membutuhkan ahli ilmu sejarah (murni) dan pendidik

Menelisik Sejarah Asuransi di Eropa

Manusia, pada dasarnya adalah makhluk rapuh dan penuh dengan rasa was-was. Rasa was-was tersebut membuat manusia yang rapuh seperti kita ini kemudian menciptakan banyak "benteng" untuk melindungi diri dari terjangan rasa was-was yang menyergap dengan tiba-tiba. Dari zaman lampau hingga sekarang ini, bila kita tengok kebelakang, kita akan melihat bahwa sejarah umat manusia hanya mengacu pada 3 hal: Kekuasaan, uang dan agama (Kepercayaan). Dan untuk yang kedua, rasanya akan sedikit lebih menarik. Setidaknya hingga hari ini, sejarah ekonomi masih cukup relevan untuk bisa kita kaji dan lihat kembali, apa dan bagaimana rupa sejarah ekonomi terjadi. Dan kematian, adalah hal yang tak luput untuk dibicarakan dari sejarah umat manusia. Salah satunya adalah bagaimana sejarah tentang penggunaan uang untuk banyak kepentingan digunakan. Salah satunya adalah penggunaan uang dalam dana asuransi yang baru muncul dan dikelola di Eropa pada abad ke-18. Semua bermula pada tahun 1744, Al

4 PELAJARAN MEREDAM KEGALAUAN DARI TOKOH NASIONAL: TJIPTO MANGUNKUSUMO, DI BANDA (1928) -

Hidup dalam keterasingan itu berat, kamu nggak akan kuat. Biar yang kuat saja yang menjalaninya. Begitupun Tokoh Nasional kita, Tjipto Mangunkusumo. Jauh dari Jawa, politik dan diasingkan di Banda, nyatanya harus dilakoninya dengan welas asih dan mengakali segala peristiwa diasingkan itu jadi bahan meredam kegalauan. Kamu yang masih suka berbagi galau di sosmed atau ditinggal pacar sebab putus di tengah jalan nggak akan kuat diasingkan dan dimata-matai antek intelejen (Lah, wong dimata-matai mantan aja kamu udah baperan, kok) Berikut akan saya cerita sedikit, tentang apa yang dilakukan Om Tjip (Panggilang Des Alwi ke Tjipto Mangunkusumo) untuk membunuh waktu tiap harinya di Banda: 1. MENYATU DENGAN ALAM. Kala itu, 19 Desember 1927, dengan tuduhan melawan pemerintah Hindia Belanda, oleh Dewan Hindia (Read Van Nederlandsch Indie) Om Tjip harus diasingkan ke daerah yang tak bisa berbahasa Jawa. Maka ia pun sampai ke Banda pada 1928. Di Banda dalam buku Des Alwi Bersama Hatta, Sjahri